Senin, 11 Juni 2012

Catatan Kepala Panci 20

Temanku yang satu ini entah kenapa. Memang dia pintar, dia kompeten, dia agamis, tetapi tidak nasionalis. Katanya agamis, tapi jiwa saling menghormai dan menghargai saja tidak punya. Hargailah jasa pahlawan yang telah memperjuangkan berkibarnya sang bendera merah – putih kita tercinta. itu bukan tanda kalau kita syirik. Seperti itu saja tidak mau, apalagi menghargai orang tua sendiri, apalagi menghargai teman – teman sendiri, lingkungan di sekitarnya.
Terserahlah, itu hidupmu.